MEMUAT
1.a. Tuliskan aturan2 umum untuk pemadatan yg baik?
- keselamatan kapal dan awak kapal.
- keselamatan muatan.
- Muat/bongkar secara cepat,sistimatis, aman.
- Pemeliharaan selama pelayaran.
- Checklist, hatch book & mate log book.
b. Faktor2 apa saja yg mempengaruhi pemadatan atau pemuatan?
- Muatan dapat dikapalkan sedini mungkin.
- Capacity plan.
- Rencana pemadatan sementara (tentative stowage plan).
- Rencana akhir pemadatan (final stowage plan).
2.a. Apa yg dimaksud dg pengaturan cargo itu dan apa pula yg dimaksud dg option cargo?
Optin cargo adalah muatan yg belum ditentukan dengan pasti pelabuhan tujuannya.
b. Apa tindakan saudara sbg mualim I bila menerima muatan dlm bungkusan atau karung yg dalam keadaan rusak?
Tetap
menerima muatan tsb dan segera di buatkan “ cargo exemption “ yaituh
berita acara yg menyatakan bahwa barang tsb diterima sudah dalam keadaan
rusak. Kekurangan isi atau kehilangan isi diluar tanggung jawab kapal.
3.a. Apa yg dimaksud dg Letter of Idemnity itu & apa gunanya?
Letter
of Idemnity adalah sebuah surat pernyataan yg dibuat oleh pemilik
muatan yang mengakui adanya kerusakan muatan yang dimuatnya dan agar hal
itu tidak ditulis di dalam konosement.
Gunanya : agar pemilik muatan bisa memperoleh konesement bersih (clean bill of lading).
b. Peranginan dlm ruangan muat itu sesungguhnya untuk tujuan apa saja?
- Sirkulasi udara yang tetap dalam palka.
- Mengontrol titik embun dalam palka.
- Menghindari terjadinya keringat palka/muatan, kelembaban (karat, busuk, dll) uap air.
4. Kapal dg bale capacity = 8493 m³telah berisi muatan textil dg SF = 2,232 m³/ton sebanyak 5030 measurement ton.
Selanjutnya
harus dipenuhi dg muatan lain berupa peti2 yg tiap peti volumenya =
0,55 m³ tiap peti beratnya 350 kg. Bila untuk pemuatan seluruhnya luas
BS rata2 10 %.
Ditanya :
a. berapa ton besar muatan masing2 yg dimuat?
b. Bila freight muatan peti2 = US $ 60 per measurement ton , berapa freight untuk mengngkut peti2 tsb?
Vol textil = W x measuremet ton
= 5030 x 1,116
= 5613,48 m³
Vol semua = 8493 m³
BS 10% = 849,3 m³
Vol effetif = 7598,7 m³
Vol textil =5613,48 m³
Vol peti2 = 1985,22 m³
Ton Textil = Vol Textil = 5613,48
SF Textil 2,232
= 2515 ton
SF Peti2 = 1000 x V = 1000x0,55
W 350
= 1,428 m³/ton
Ton Peti2 = Vol peti2 = 1985,22
SF Peti2 1,428
= 1389, 654 ton
Freight Peti2 = Vol Peti2 x US $ 60
1,116
= 1985,22 x US $ 60
1,116
= US $ 106732,26
5. Sebuah kapal geladak rata (filest deck type) memiliki data sbb
bobot mati = 4000 ton ; balecapacity = 5260 m³ ; panjang geladak = 52 m
; lebar geladak = 17,4 m ; operating load and board : FO = 325 ton ; FW
= 125 ton ; store = 55 ton. Kapal akan dimuati muatan sebanyak 2320 ton
dg Bj = 0,72 yg seluruhnya akan dipadat dlm palka dimana BS untuk
muatan palka = 5 % selanjutnya akan dimuati pula dg muatan lainnya Bjnya
= 0.52.
Muatan ini sebagian dimuat dlm palka (shg palka penuh) &
sebagian lagi dimuat diatas geladak sedemikian rupa shg kpl betul2 dlm
keadaan kondisi FULL & DOWN .
Ditanya: Berapa meter tinggi muatan geladak yg dimuat itu?
6.
Kapal anda akan muat batu bara curah (coal in bulk). Jelaskan
persiapan2 yg harus anda lakukan, khususnya mempersiapkan palkanya
- Palka dan twen deck di sapu bersih seluruhnya dari atas ke bawah.
- Susun dunnage (terap) disingkirkan dan disimpan yg masih bisa dipakai dan yg rusak di buang .
- Got2nya dibersihkan dan pompa lensa di coba
- Lobang2 got yg berada di twen deck harus ditutup dengan terpal.
-
Papan2 penutup got harus ditutup dgn terpal kemudian ditutup lagi dgn
papan serta pelat bilah kayu hingga betul2 kedap batu bara.
- Shifting boards dipasang ditempat2 yg diperlukan.
7. Apa yg dimaksud INERT GAS itu & apa pula yg dimaksud dg INERT GAS SYSTEM itu ?
-
Inert Gas adalah suatu gas, seperti Nitrogen (N2), karbon dioksida
(CO2) atau suatu campuran gas2 seperti gas hasil pembakaran (flue gas),
yg mengandung tidak cukup oksigen (O2) untuk menghasilkan pembakaran
dari hidrokarbon.
- Inert Gas System adalah suatu system untuk
menurunkan kadar oksigen pada saat dan setelah bongkar muatan minyak
sehingga kemungkinan terjadinya ledakan berkurang, inert gas (gas
lembam) biasanya didapat dari gas bekas dari ketel uap yg mengandung
kadar oksigen kurang dari 5% dipompakan ke dalam tangki dan tidak boleh
lebih dari 8%.
Jelaskan secara singkat tujuan pelaksanaan inert gas system ?
Tujuan inert gas system adalah
- untuk mencegah bahaya kebakaran dan ledakan dari tanki2 muatan kapal (tanker).
- Untuk mengurangi polusi akibat dari kecelakaan tersebut diatas.
- Untuk membuat pekerjaan lebih aman pada waktu tank cleaning.
8.
Untuk membuang limbah kelaut itu ada persyaratan2 tertentu. Tuliskan
persyaratan2 itu, baik bg kapal tanker maupun bagi kapal bukan tanker.
a. Oleh kapal2 Tanker ;
1. Kapal dalam pelayaran.
2. Limbah buangan yg mengandung minyak tersebut, tidak boleh melebihi dari 60 liter/mil.
3. Jumlah minyak yg dibuang dalam pelayaran dg ballast tidak melebihi : 1/15.000 x jumlah C.DWT (cc).
4. Pembuangan dilakukan pada jarak lebih dari 50 mil dari pantai/daratan terdekat.
b. Oleh Kapal2 selain Tanker :
1. Kapal dalam pelayaran.
2. Limbah buangan yg mengandung limbah tsb, tidak boleh melebihi 60 liter/mil.
3. kandungan minyak dalam limbah buangan kurang dari 100 bagian per 1.000.000 bagian dari campuran yg dibuang.
4. pembuangan harus dilakukan sejauh mungkin yg dapat dilakukan dari pantai.
9. Kapal tanker selesai memuat crude oil kedalam tangki no.V. sebelum bertolak, pemeriksaan atas muatan tsb sbb :
ulagge = 1,308 m, suhu muatan = 27,5 º C, Bj muatan = 0,839, kemudian
kpl bertolak setiba di pelabuhan tujuan, pemeriksaan ulang suhu muatan =
13,3º C. Kemudian di bongkar dg menggunakan pipa dg diameter = 90 mm dg
speed minyak dlm pipa = 2 m/det. Ternyata minyak yg hilang selama
pelayaran = 0,715 %. Bila diketahui coefisien coreks Bj crude iol =
0,00073 & petikan dftar kalibrasi tanki sbb;
Ullage ( m) Volume ( m³ )
1,250 2142,50
1,375 2135,32
1,500 2127,82
1,675 2120,62
1,750 2112,82
1,875 2104,50
2,000 2097,50
Ditanya :
a. Berapa ullage dipelabuhan bongkar ?
b. Berapa jam waktu bongkar ?
10. Sebutkan syarat2 mendapatkan sertifikat muatan kayu, kapal harus memenuhi ketentuan2 :
a.BANGUNAN KAPAL :
- Harus mempunyai fore castle minimum 7 % dari LOA.
- Mempunyai double bottom minimum 50 % x LOA dari depan serta dilengkapi sebuah sekat membujur.
-
Memiliki kubu2 (stanction0 dengan ketinggian minimum 1 m yg diperkuat
sebagian atas dan bawahnya dg jarak antara kedua kubu adalah 2 m, serta
dilengkapi dg railing setinggi kubu2.
b.PEMUATAN ON DECK :
- Tidak mengganggu stabilitas kapal.
- Tidak menghalangi pendangan dari anjungan .
- Tidak menutupi lobang2 air (sounding pipe).
- Tidak mengganggu kerja ABK kapal.
- Menentukan batas tinggi muatan on deck.
11. Tinggi minimum muatan geladak/tinggi muatan kayu on deck
1. Kapal panjang ≤ 75 meter
Tmin 75 = 1,75 meter
2. Kapal panjang > 125 meter
Tmin 125 = 2,25 meter
3. Kapal panjang antara 75 M dan 125 M
Tmin 75 M > 125 M = interpolasi antara 1,75 meter dan 2,25 meter.
12. Keuntungan dan kerugian pemuatan on deck muata kayu
Keuntungan :
- menambah keselelamatan kapal terhadap gelombang/ombak.
- Menambah daya apung cadangan.
Kerugian :
-mengurangi GM kapal (stabilitas kapal)
- menambah tenaga/biaya extra utk penanganan muatan (lashing)
- terdapat hambatan (sailing area)
13. Bila pelayaran dilakukan dalam musim winter didaerah winter season maka tinggi maximum muatan geladak adalah :
Tmax = 1/3 x lebar kapal
14. Plimsol mark kapal muatan kayu
LW ke LS = 1/36 x LS
LT ke LS = 1/48 x LS
Bila L ≤ 100 m LWNA terletak pada W draftnya
Bila L > 100 m LWNA terletak pada WNA draftnya
16.a. Apakah kepanjangan API Gravity itu dan apa artinya :
API : AMERICAN PETROLEUM INSTITUTE
Skala berat jenis didasarkan atas 60ºF dan di konveksikan dg berat jenis .
Rumus :
144,5
API = - 131,5
SG@60ºF
17.
Dalam tangki III dimuat crude oil menggunakan pipa yg berdiameter 90 mm
dg kecepatan mengalir 5 m/detik. Selesai pengisian ullage 1,4166 m
suhu saat itu 12˚,6C. Berat jenis crude oil = 0,816, coefficient
correction BJ = 0,00042/˚C. Data tangki III sbb :
ULLAGE (m) Volume (m³)
1,3710 1350,80
1,4475 1339,52
1,5324 1316,36
Ditanya : a. Berapa ton crude oil yg dimuat ?
b. Berapa jam waktu pengisian ?
Ullage 1,4166 m
= (1,4166 – 1,3710) ÷ (1,4475 – 1,3710) x (1339,5 – 1350,80)
= 6,7237 m³
Ullage 1,4166 = 1350,80 + 6,7237 = 1344,07 m³
a. S2 = S1 – C (t2 – t1)
S1 = 0,816 (BJ suhu standard)
C = 0,00042/Cº (coeffisien BJ)
t2 = 12,6ºC (suhu pengamatan)
t1 = suhu standard (60ºF = 15,6º C)
S2 = …..?
S2 = 0,816 – (0,00042 (12,6 –15,6))
S2 = 0,81726
W = 1344,07 m³ x 0,81726 = 1098,45 tons.
b. berapa jam pengisian
dik :Ø pipa = 90 mm = 9 cm
R = (9/2) = 4,5 cm R = 0,045 m
Ditanya : waktu pengisian
RoF = ΠR² x V = 3,143 x (0.045)² x 5 = 0,03143 m²/second
Time in second = V ÷ RoF x 1 ÷ 3600
= 1344,07 ÷ 0,03143 x 1 ÷ 3600 = 11,9
jadi time loaded = 11,9 jam
18.
KM. Aquarius muat di Jayapura dg pelabuhan tujuan Kobe-Jepaang melalui
Singapore. Di Singapore kapal akan muat 750 ton muatan dan mengisi FO
dan FW secukupnya. Pada saat tolak dikapal masih ada FO= 315 ton dan FW=
75 ton.
Data2 kapal adl : S dwt = 8600 Ts, S draft = 8 meter. TPC =
17 tons, Fuel consumption 20 ts/day, FW consumption = 4 ts/day. Cadangan
yg ada dikapal selama 3 hari pelayaran. Pelayaran Jayapura –Singapore
10 hari(tropik zone) Pelayaran Singapore – Kobe = 12 hari terdiri dari 3
hari daerah tropik, 7 hari daerah summer dan 2 hari daerah winter.
Ditanya :
a. Berapa FO da FW dimuat di Singapore ?
b. Berapa ton muatan dimuat di Jayapura ?
Gambar :
T or W correction = 1/48 x summer draft x TPC
1/48 x 8 x 17 x 100 = 13600/48 = 283,3 tons
Summer DWT = 8600 ts Summer DWT = 8600 ts
T correction = 283,3 ts (+) T correction = 283,3 ts (-)
Tropik DWT = 8883,3 ts Winter DWT = 8316,7 ts
a. Fuel Oil Consumptions
Jayapura – Singapore : (10x20) + (3x20) = 260 ts
Fuel Oil di Jayapura = 315 ts (-)
Sisa FO tiba di S’Pore = 55 ts
Singapore – Kobe = (3+7+2) x 20 = 240 ts (-)
FO di isi di Singapore = 185 ts
FW consumptions
Jayapura – Singapore = 52 ts
FW di Jayapura = 75 ts (-)
Sisa FW tiba di Singapore = 23 ts
Singapore – Kobe : (3+7+2) x 4 = 48 ts (-)
FW di isi di Singapore = 25 ts
b. Muat di Singapore = 750 ts
FO di Singapore = 185 ts
FW di Singapore = 25 ts (+)
Total di Singapore = 960 ts
Winter DWT = 8316,7 ts
Pelayaran x – y = 7 x (20+4) = 168 ts
Pelayaran y – S’Pore = 3 x (20+4) = 72 ts (+)
Kapal bertolak dr S’Pore = 8556,7 ts
Muatan di S’Pore = 960 ts (-)
Tiba di S’pore dr Jayapura = 7596,7 ts
FO & FW cosump on board J’pura = 390 ts (-)
Muatan dimuat di Jayapura = 7206,7 ts
19.
Kapal muat di Sydney (Australia) utk pelabuhan bongkar Edenburg
(inggris) pelayaran kapal melalui selat Torrest dimana sebelumnya
menyinggahi Townsville utk mengisi FW. Selanjutnya menyinggahi Jibouti
utk mengisi FO dan menyinggahi Port Side utk mengisi FO (bila draft
mengijinkan). Pengisian FO di Jibouti semaksimal mungkin karena harganya
murah.
Waktu bertolak dr Sidney dikapal telah tersedia FO = 1350 ton
dan FW = 80 ton DCFO = 56 ton dan DCFW = 25 ton. Spare dikapal utk : FO
= 3 hari dan FW 2 hari. Pada waktu menuju Townsville penggunaan FO
diabaikan.
Data pelayaran
SYDNEY – TOWNSVILLE = 1050 mil dlm S
TOWNSVILLE – JIBOUTI = 6190 mil dlm T
JIBOUTI – PORTSIDE = 1310 mil dlm T
PORTSIDE – EDENBERG = 3100 mil
(1706 mil dlm S sisanya dlm W)
data kapal
S.Dwt = 10.500 T, S draft = 8,70 m, TPC = 22,5 t/cm
Speed = 15 knt, deposit FO = 1410 T & FW = 490 ton
Ditanya :
a. muatan yg dimuat di Sidney.
b. FO & FW dimuat dimasing2 pelabuhan.
Gambar :
Penyelesaian
S draft = 8,750 m S dwt = 10.500 ton
T/W corr = 1/48 x 8750 = 0,182 meter
= 18,2 cm x 22,5 = 409,50
S draft = 8,750 m S dwt = 10.500 ton
T/W corr = 0,182 m (+) T/W corr = 490,50 ton (+)
T draft = 8,932 m T dwt = 10.909,50 ton
S draft = 8,750 m S dwt = 10.500 ton
T/W corr = 0,182 m (-) T/W corr = 490,50 ton (-)
W draft = 8,568 m W dwt = 10.090,50 ton
Pemakaian : FO/Bahan Bakar
FO on board = 1350,00 ton
Townsville = (6190+1050/15x24)x56 = 1125,22 ton (-)
Remaining on board = 223,78 ton
FO tank capacity (deposit) = 1410,00 ton (-)
FO loaded at Jibouti = 1186,22 ton
Pemakaian : FW/Air Tawar
FW on board = 80,00 ton
Sidney – Townsville = (1050/15x4)x25 = 72,92 ton (-)
Remaining on board = 7,08 ton
Townsville-Jibouti= (6190/15x24)x25 = 429,86 ton (-)
FW needed = 422,78 ton
Spare on board 2x50 ton = 50,00 ton (+)
Loaded at Townsville (FW) = 472,78 ton
Jibouti-Edenberg = (1310+3100/15x24)x25 = 306,25 ton
Jadi pemuatan FW di Jibouti = 306,25 ton
Arrival at W = W dwt = 10.090,50 ton
Operational (PS-W) (1706/15x24)x(56+25) = 383,85 ton (+)
Departure from Port Side = 10.474,35 ton
Ops (Jibouti-PS) (1310/15x24)x(56+25) = 294,75 ton (+)
Sail from Jibouti = 10.769,10 ton
Loaded at Jibouti (1.186,22+306,25) = 1.492,74 ton (-)
Departure from Jibouti dwt = 9.276,63 ton
Kapal tolak dr Jibouti dwt = 9.276,63 ton
Ops (Tomnsville-Jibouti)=(6190/15x24)x(56+25) =1.392,75 ts (+)
Dep from Townsville = 10.669,38 ts
Loaded (FW) at Townsville = 472,78 ts (-)
Dep from Townsville dwt = 10.196,60 ts
Ops (Sidney-Townsville) =(1050/15x24)x(56+25)= 236,25 ts (+)
Dep from Sidney = 10.432,85 ts
Ops loaded (FO+FW) : 1350 + 80 = 1.430,00 ts (-)
Cargo loaded at Sidney = 9.002,85 ts
20. Kapal niaga dengan Bale Capacity = 12.735 m³, DWT=8350 tons
Operation
load FO = 470 ts, FW=250 ts, store = 80 ts, Broken Stowage rata2 10%
kapal dimuati hingga mencapai Full & Down dg muatan :
1. General Cargo SF = 2,232 m³/ts
2. Timah Batang SF = 0,251 m³/ts
3. Ball2 Kapas SF = 3,069 m³/ts
4. Kopi SF = 0,977 m³/ts
ditanya : berapa ton masing2 muatan yg dpt dimuat ?
penyelesaian
Bale Capacity (V) = 12,735 m³
BS 10% = 1273,5 m³ DWT = 8350 ton
Operating load = 800 ton
Vol.effective = 11.461,5 m³ DWT effective = 7.550 ton
Dimuati dengan :
1. General cargo SF = 2,232 m³/ton (C)
2. Timah SF = 0,251 m³/ton (A)
3. Kopi SF = 0,977 m³/ton (B)
4. Kapas SF = 3,069 m³/ton (D)
disusun muatan dengan SF kecil dulu
Full & Down dg muatan lebih dari 2 jenis komoditas maka dipergunakan rumus Taylor (Taylor Formula) :
Contoh kerangka penyelesaian :
Cargo DWT effective : T ton dimuat hingga Full & Down
Volume effective : Vm³
Muatan2 ydg dimuati :
Muatan A SF = a (1) disusun muatan 1
Muatan B SF = b (2) adalah muatan SF terkecil
Muatan C SF = c (3) jadi SF4 > SF3 > SF2 > SF1
Muatan D SF = d (4)
Ton D = V- (Tx SF A)
(SF D – SF A)+(SF D – SF B)+(SF D – SF C)
Ton C = V¹- (T¹x SF A)
(SF C – SF A)+(SF C – SF B)
Ton B = V²- (T²x SF A)
(SF B – SF A)
Ton A = T – (TD + TC + TB )
V¹ = V – VD V² = V¹ – VC
T¹ = T – TD T² = T¹ - TC
Ton Kapas (D)
T (D) = = 11.461,5- (7550 x o,251)
(3,069 – 0,251)+(3,069 – 0,977)+(3,069 – 2,232)
Ton kapas (D) = 1664, 598 ton
Ton Kapas = 1664,598 ton
Vol. Kapal = 1664,598 x 3,069 = 5108,651 m³
Ton Effective = 7550 ton
Ton Kapas = 1664,598 Vol. Effective = 11.461,5 m³
Vol. Kapas = 5.108,651 m³
Ton sisa (T¹) = 5885,402 V sisa (V¹) = 6.352,849 m³
Ton General cargo (C)
T (C) = 6352,849 – (5885,402 x 0,251)
(2,232 – 0,251) + (2,232 – 0,977)
ton Gen cargo (C) = 1506,679 ton
ton Gen cargo (C) = 1506,679 ton
Vol Gen cargo (C) = 1506,679 x 2,232 = 3362,908 m³
Ton (T¹) = 5885,403 ton
Ton (C) = 1506,79 ton Vol (V¹) = 6352,849 m³
Vol (C) = 3362,908 m³
Ton (T²) = 4378,723 ton Vol (V²) = 2989,941 m³
Ton Kopi (B)
T(B) = V² - (T² x SF A)
SF B – SF A
= 2989,941 – (4378,723 x 0,251)
0,977 – 0,251
ton Kopi (B) = 2604,52 ton
a
Vol kopi (B) = 2604,52 x 0,977 = 2544,616 m³
Volume sisa timah = 2989,941 – 2544,61 m³
= 445,325 m
= 4378,723 – 2604,52 ton
= 1774,203 ton
ton Timah (A) = 1774,203 ton
kesimpulan
Ton Timah (A) = 1774,203 ton
Ton Kopi (B) = 2604,52 ton
Ton Gen Cargo (C) = 1506,679 ton
Ton Kapas (D) = 1664,598 ton
Pengecekan
muatan SF ton Volume
Timah (A) 0,251 1774,203 445,32495
Kopi (B) 0,977 2604,52 25544,616
GenCargo (C) 2,232 1506,679 3362,9075
Kapas (D) 3,069 1664,598 5108,6512
Jumlah - 7550 ton 11461,489 m³
Keadaan - FULL
DWT eff = 7550 ton Vol eff = 11461,5 m³
Kapal
kayu selesai pemuatan kayu di Liverpool tujuan Canada bulan Desember
2001 panjang kapal : 95 meter, lebar kapal : 15 meter pelayaran akan
melewati North Atlantik (crossing NA) bila diketahui LS draft : 8 meter,
S draft : 7,6 meter
Ditanya :
a. sarat maximum utk kapal tersebut
b. tinggi minimum & maximum muatan geladak
penyelesaian :
a. L S draft = 8 meter – S draft = 7,6 meter
S ke W correction = 1/48 x 7,6 = 0,158 meter
Setelah W correction = 7,442 meter
WNA correction = 0,050 meter
L WNA = 7,392 meter
Jadi sarat maximum = 7,392 meter
b. tinggi muatan geladak :
T maximum = 1/3 x 15 meter = 5 meter
T minimum = 20/30 x 50 + 1,75 = 1,95 meter
Kapal
kayu “Sammy” akan memuat kayu hingga penuh termasuk muatan geladak dari
Inggris ke Jerman pada musim Winter. Panjang kapal = 96 meter, lebar
kapal = 14 meter LS draft = 6 meter, LS DWT = 6950 ton, TPC = 22 ton/cm.
Ditanya :
a. Draft waktu kapal bertolak
b. DWT kapal waktu bertolak
c. Tinggi minimum muatan geladak
d. Tinggi maximum muatan geladak
A. LS Draft = 6, 00 meter
LW correction = 1/36 x 6 = 0,166 meter +
LW Draft = 6,166 meter
B. LS DWT = 6950 ton
Corr.DWT = 166 x 22 (TPC) = 3652 ton +
DWT waktu tolak = 10602 ton
C. Tinggi Maximum = 1/3 x 14 = 4,66 meter
D. Tinggi Minimum = 21/29 x 50+1,75 meter
21. Menurut maksud penggunaannya maka jenis-jenis peti kemas dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Part I General Cargo Containers
Part II Thermal Containers
Part III Tank Containers
Part IV Dry Bulk Containers
Part V Platform Containers
Part VI Collapsible Container/Special Containers
Part VII Airmode Containers
A. Jenis-jenis General Cargo Containers :
1. Closed Containers
2. Open top Containers
3. Open side Containers
4. Open top, open side Containers
5. Open top, open side, open end Containers (Platrack)
6. Halft height Containers
7. Ventilated Containers
B. Jenis-jenis II Thermal Containers. (Muatan dengan system pengaturan udara)
1. Insulated Containers
2. Refrigerated Containers
3. Heated Containers
C. Jenis-jenis III Tank Containers (kontainer tangki)
1. Bulk Liquid Containers
2. Compressed gas Containers
D. Jenis-jenis IV Dry Bulk Containers
1. Gravity Discharge Containers
2. Pressure Discharge Containers
E. Jenis V Platform Containers
F. Jenis-jenis VI Special Containers
1. Catlle Containers
2. Collapsible Containers
G. Jenis VI Airmode Containers
22. Sebutkan keuntungan dan kerugian pemuatan dengan container di bandingkan dengan kapal – kapal konvesianal
KEUNTUNGAN KONTAINER.
- Muat dan bongkar dapat dilakukan dg cepat,aman dan ekonomis.
- Biaya stevedoring kecil (buruh sedikit).
- Pelayanan mudah karena muat dan bongkar dilakukan oleh beberapa orang saja.
- Mengurangi resiko kerusakan dan pencurian muatan berharga.
- Asuransi menjadi lebih murah / polisnya kecil.
- Door to door service operation.
KERUGIAN KONTAINER
- Investasi besar (kapal, container yard, gentry crane dan container)
- Memerlukan lapangan penumpukan peti kemas yg luas.
- Jalan2 , jembatan harus sesuai dengan berat dan panjangnya container.
- Memerlukan moda trasportasi yg standard serta jumlah peti kemas yg banyak.
- Memerlukan SDM yg terampil.
23. Status peti kemas di sebut FCL dan LCL apakah maksudnya , beri penjelasan seperlunya.
FCL (FULL CONTAINER LOAD)
Perusahaan
pelayaran bertanggung jawab sejak dari container yard dipelabuhan
bongkar. Kewajiban dari shipper di pelabuhan muat adalah mengambil (pick
up) peti kemas kosong, stuffing dan haulage container yg sudah berisi
ke container yard di pelabuhan. Kewajiban dari consignee di pelabuhan
bongkar adalah mengambil peti kemas dari container yard di pelabuhan,
haulage dan unstuffing di tempatnya atau di CFS dan repositioning MT
container ke depot.
Cirri-cirinya adalah
- berisi muatan dari satu shipper dan dikirim untuk satu consignee.
-
Peti kemas diisi (stuffing) oleh shipper (shipper load and count) dan
peti kemas yg sudah diisi diserahkan di container yard (CY) pelabuhan
muat.
- Dipelabuhan bongkar, peti kemas diambil oleh consignee di container yard dan di unstaffing oleh consignee.
- Perusahaan pelayaran tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan barang yg ada dalam peti kemas.
LCL (LESS THAN CONTAINER LOAD).
Perusahaan
pelayaran bertanggung jawab sejak barang diterima dari shipper di CFS
(container freight station) di pelabuhan muat sampai barang diserahkan
ke consignee di CFS dari pelabuhan bongkar.
Terdapat beberapa kombinasi dari FCL dan LCL dari pengiriman dan penerimaan barang seperti FCL/LCL atau sebaliknya LCL/FCL.
Cirri-cirinya :
- peti kemas berisi muatan dari beberapa shipper dan ditujukan untuk beberapa consignee.
- Muatan diterima dalam keadaan breakbulk dan diisi (stuffing) di container freight stasion oleh perusahaan pelayaran.
-
Dipelabuhan bongkar, peti kemas di unstuffing di CFS oleh perusahaan
pelayaran dan diserahkan kepada beberapa consignee dalam keadaan
breakbulk.
- Perusahaan pelayaran bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan barang yg ada dalam peti kemas.
24. Cara pembutan by plan standard container 20 kaki
a. pemberian nomor bay dihitung dari haluan/depan kapal dg standar peti kemas 20 kaki
- penomoran ganjil 1,3,5,7,9 dan seterusnya bagi peti kemas/container 20 kaki.
-
Penomoran genap 2,4,6,8 dan seterusnya bagi peti kemas container 40
kaki (nomor gabungan dari 2 container 20 kaki/2 x 20 = 40 kaki)
Gambar :
b. pemberian nomor row disusun sbb:
- dilihat dari belakang kapal dimana centerline kapal dihitung sebagai row – o.
- row sebelah kanan center line diberi nomor ganjil 1-3-5-7 dan seterusnya.
- Row sebelah kiri center line diberi nomor genap 2-4-6-8 dan seterusnya.
Gambar :
c. pemberian nomor tier atau height disusun sbb :
-
container dalam palka diberi nomor sesuai pemberian nomor row dan dari
bawah keatas diber nomor dari bawah ke atas 01-02-03-04-05-06-07.
- Container on deck diberi nomor sesuai nomor bay/nomor row dan dari susunan bawah ke atas : 81-82-83-84-85 dan seterusnya.
- Jadi dimulai dg angka 8 karena maximum tier dalam palka hanya 7 susun (maximum penyusunan container yg aman)
25. Cara pembutan by plan standard container 40 kaki
a.pemberian nomor bay dihitung dari haluan/depan kapal dg standard peti kemas 40 kaki.
- penomoran bay dari depan /haluan kapal ke belakang dimulai dari Bay-1, Bay-2, Bay-3 dan seterusnya (peti kemas 40 kaki)
- apabila yg dimuat peti kemas ukuran 20 kaki maka masing2 bay 40 kaki diatas dibuat dg catatan sbb :
gambar :
15. Sebutkan sarat2 sebuah peti kemas menurut ISO
- Mempunyai sifat tetap, cukup kuat untuk dipergunakan berkali – kali.
-
Dirancang khusus agar memenuhi syarat2 pengangkutan barang, dg lebih
dari satu kali angkutan, tanpa perlu membongkar isinya.
- Dilengkapi dg peralatan yg memungkinkan ready handling terutama dari cara angkutan satu ke cara angkutan lainnya.
- Mempunyai ruangan dalam (Internal volume) satu (1) m³ (35,8 kaki kubik) lebih.
26. Sebutkan klasifikasi muatan berbahaya sesuai SOLAS 1974 chapter VII :
- Class – 1 EXPLOSIVE (bahan yg dapat meledak)
1.1.Explosives with a mass explosion risk.
1.2.Explosives with do not explode en masse.
1.3.Explosives having a fire hazard with minor or no explosion effects.
- Class – 2 GASES (GAS – GAS)
2.1. Permanent Gases.
2.2. Liquidfied Gases.
2.3. Dissolves Gases.
- Class – 3 INFLAMMABLE LIQUIDS (Cairan yg mudah menyala)
3.1. Low Flash point Group. Flash point dibawah 0º F (-18ºF ).
3.2. Intermediate Flashpoint Group. Flash point 73ºF (23ºC).
3.3. High Flash point Group. Flash point dibawah 141ºF (61ºF)
- Class – 4 INFLAMMABLE SOLID OR SUBSTANCES (benda – benda padat yg mudah menyala)
4.1. Inflammable Solids.
4.2. Spontaneously Combustible Substances.
4.3. Substances emmiting inflammable gases when wet.
-Class– 5 OXIDIZING SUBSTANCES (zat oksidasi atau banyak mengandung asam).
5.1. Oxidizing substances.
5.2.Organic peroxides.
-Class – 6 POISONOUS (TOXID) SUBSTANCES (zar beracun).
6.1. Poisonous (toxid) substances.
6.2. Infections Peroxides.
-Class – 7 RADIO ACTIVE SUBSTANCES (zat radio aktif).
-Class – 8 CORROSIVES (zat merusak / korosif)
-
Class – 9 MISCELLANEOUS DANGEROUS SUBSTANCES (jenis zat lain yg
berbahaya yg tidak termasuk salah satu dari golongan yg tersebut diatas)
27. Persiapan pemuatan muatan berbahaya
pengangkutan
muatan berbahaya diatur dalam “The Merchant Shipping (Dangerous
Cargoes) Rules” yg mengharuskan kepada pihak shipping untuk memberi tahu
kepada nakhoda kapal secara tertulis :
- Nama dari muatan berbahaya.
- Kategorinya dalam Blue Book.
- Sifat-sifat bahaya yg mungkin timbul.
-
Nama Umum dan rumus kimia sesuai Code International Maritime Dangerous
Good Code yg disingkat IMDG-Code yg dikeluarkan oleh IMO.
28. Persiapan pemuatan tanker
1.
periksa dg seksama semua lubang pembuangan air (deck scupper) apakah
sudah tertutup rapat. Hal ini utk menghindari terjadinya “Oil Spill”.
2.
“Sea Suction”. Saat memeriksa ruang pompa, periksalah apakah “Sea
Valve” (kerangan pembuangan kelaut ) dalam posisi tertutup.
3. Periksa juga sambungan pada “manifold” sudah benar-benar kencang . Juga “spill containers” harus disumbat.
4. harus memasang bendera “Bravo (B)” pada siang hari dan pada malam hari menyalakan penerangan merah yg nampak keliling.
5.
kerangan2 harus pada posisi sesuai dg stowage plan. Maksudnya kerangan
mana yg harus tertutup dan mana yg harus dibuka, shg siap utk menerima
muatan. Yang pertama adalah kerangan pada manifold, drops dan cross
over.
6. sekali lagi periksa tangki2 yg akan diisi harus benar2
dalam keadaan kering shg kapal berhak menerbitkan dry tank certificate
dan berhak menerima muatan. Jangan lupa periksa juga fore peak tank dan
cofferdam yg juga harus dalam keadaan kering.
7. PV valve yaituh
kerangan yg berhubungan dg peranginan harus dalam posisi terbuka. Ada
kapal tipe khusus yg kerangan ini selalu tertutup karana waktu menerima
muatan diperoleh dari lubang pengukuran “Ullage”
8. kita harus memperoleh informasi dari pihak terminal mengenai hal2 sbb:
a. bagaimana urutan rencana pemuatan (terutama jika muat lebih dari satu jenis minyak).
b.
beberapa tekanan minyak yg akan diberikan oleh terminal (loading rate).
Hal ini sangat penting karena harus tidak boleh melebihi dari ka[asitas
maksimum dari pipa2 kapal kita. Seandainya loading rate 400 ton perjam,
sedangkan kapasitas kita hanya 200 ton/jam, maka pipa kapal akan pecah.
c.
berapa waktu yg diperlukan dan apa tandanya jika kapal menghendaki stop
muatan atau dalam keadaan darurat untuk menyetop pompa dalam waktu yg
singkat/segera. Kemungkinan diperlukan line displacement dan lain-lain,
perlu diketahui oleh pihak kapal dan terminal.
d. sebelum kapal
disetujui oleh terminal utk dpt memuat, biasanya oleh pihak terminal
dilakukan pemeriksaan mengenai faktor2 keselamatan.
29. LOAD ON TOP ( LOT )
Pemecahan
masalahnya adalah dengan memisahkan minyak dari air diatas kapal.
Airnya dibuang kelaut dan minyaknya tetap disimpan dikapal berupa minyak
residu. Selanjutnya muatan berikutnya dapat dimuati diatas minyak
residu tadi.
System ini dikenal sebagai LOT.
Prosedur dan system LOT dilakukan sbb :
a.
setelah muatan dibongkar dari tangki muatan, air laut dipompakan
kedalam sebagian tangki2 sebagai air ballast (tangki no. 1, 4, 7, 9 dan
11) tanki yg lainnya dicuci dg air laut (tanki no. 2, 3, 6, 8 dan 10).
b.
Bekas air pencuci tanki tadi dialirkan melalui pipa stripping
(pembuangan) ke slop tank (no.12) yg mungkin tanki ini adalah tanki
muatan minyak juga. Cairan ini tetap tinggal di slop tank.
c. c.1. Selanjutnya air laut yg baru dipompakan kedalam tangki yg sudah dicuci tadi (tanki no. 2, 3, 5 , 6, 8, 10).
c.2. air ballast yg berada ditangki2 no. 1, 4, 7, 9, 11 tadi kini
sebagian telah terpisah (antara air laut dan minyak), sehingga bagian
bawah dan lapisan ini, yg berupa air laut dapat dibuang ke laut dan
c.3. minyak residu dan air disalurkan ke slop tank (No.12) utk tetap tinggal sementara sampai tahap berikutnya.
d.
setelah tinggal utk sementara waktu di slop tank (no.12), lapisan air
(yg bawah) bisa dibuang kelaut atau ke tangki darat (bila ada).
e. muatan minyak berikutnya dimuat dalam slop tank diatas minyak residu.
Dengan system LOT, sesuatu kapal tanker dapat mencegah terbuangnya hampir seluruh minyak yg dibongkar ke laut.
Sedangkan
pembuangan air laut (yg mungkin masih tercampur dg campuran air laut
dan minyak nantinya agar diusahakan sedikit mungkin dengan sisi kapal
agar dapat segera terpisahkan oleh ombak yg ditimbulkan akibat laju
kapal. Sebagian kecil minyak akan tetap tinggal dibawah permukaan laut,
tetapi sebagian kecil lain akan muncul dipermukaan air dalam bentuk film
yg tipis (dari 0,002 mm s/d 0,005 mm tebalnya) yg biasanya dalam waktu ±
2 s/d 3 jam akan hilang.
Karena itu system ini merupakan saran anti
polusi yg cukup canggih dan tak disangsikan lagi akan menghemat berjuta2
ton minyak dan pencemaran laut oleh minyak dpt dihindari.
30.
Sebuah kapal kayu, memuat kayu hingga penuh termasuk DECK CARGO di
POLANDIA utk tujuan IMMINGHAM dengan jarak 876 mil dalam musim WINTER yg
akan berlaku pada 1 nopember jam 00.00.
Kapal bertolak tanggal 30 oktober jam 06.00.
Data- data kapal :
Panjang kapal = 90 meter S draft = 5,334 meter
Lebar kapal = 13 meter LS draft = 5,486 meter
DWT kapal = 1234,44 meter FO cons = 12 ton/day
TPC = 9,61 ton FW cons = 6 ton/day
Ditanya: a) DWT tolak dan draft tolak ?
b) Tinggi minimum/maximum muatan DECK ?
IMMINGHAM
POLANDIA
31OKT jam 00.00
1,75 hari
1 NOP 00.00
- Winter season mulai 1 Nop jam 06.00 = 31 Oktober jam 24.00
- Kapal bertolak 30 Oktober jam 06.00 = 1 hari dn 18.00 jam
= 1,18 hari = 1,75 hari
24
LS draft = 5,486 mt
LW draft corr = 1/36 x 5,486 = 0,152 mt -
LW draft = 5,334 mt
DWT pada draft ini = 1234,44 ton
FO&FW operation 1,75x(12+6) ton = 31,50 ton +
DWT waktu tolak = 1265,94 ton
LW draft = 5,334 mt
FO&FW(operation) 31,50/9,6 = 0,033 mt +
Draft tolak = 5,367 mt
b. Panjang ≤ 75 mt Tinggi minimum = 1,75 mt
Panjang ≥ 125 mt Tinggi Minimu = 2,25 mt
Panjang 90 meter =
≤ 75 mt 1,75
15
90 mt 0,50
35
125 mt 2,25
jadi bagi kapal 90 mt = tinggi minimum =
(15/35 x 0,50) + 1,75 mt = 1,96
Tinggi Maximum = 1/3 x 13 mt = 4,3 mt